MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
1.
Pengertian media visual
Media
Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam
proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.
Tampilnya
lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal memungkinkan para siswa
lebih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan dalam proses pengajaran. Hal
ini disebabkan bahwa visualisasi mencoba menggambarkan hakikat suatu pesan
dalam bentuk yang menyerupai keadaan yang sebenarnya atau realisme. (Nana
Sudjana, 2002:8)
Media visual
memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks
yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (gambar) itu untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi.
Dengan demikian
media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat
untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran.
Pendidikan melalui media visual adalah metode atau cara untuk memperoleh
pengertian yang lebih baik daripada sesuatu yang hanya didengar atau dibacanya.
Media
Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar
atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar
yang ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Masing-masing
media baik yang bergerak maupun yang tak bergerak dilihat penggunaannya tak
lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung pada situasi dan
kondisi pengoperasiannya.
2.
Macam-macam
media visual
a.
Media visual yang tidak diproyeksikan
terdiri atas:
1. Gambar diam atau gambar mati adalah
gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti fotografik,
misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada
kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam ini ada yang
sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu berupa sekumpulan
2. Media grafis adalah
media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan
pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur yang terdapat
dalam media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui
penggunaan kata-kata, angka serta bentuk
simbol (lambang). Bila Anda akan menggunakan media grafis ini Anda harus memahami dan mengerti arti simbol simbolnya,
sehingga media ini akan lebih efektif untuk
menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini yaitu sederhana, dapat menarik perhatian, murah dan mudah disimpan dan
dibawa. Jenis-jenis media grafis ini
diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
v Jenis-jenis
media grafis adalah:
·
gambar / foto: paling
umum digunakan
Manfaat atau kelebihan gambar atau
foto sebagai media pembelajaran adalah:
Ø Memberikan tampilan yang sifatnya
konkrit.
Ø Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu.
Ø Gambar atau foto dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita.
Ø Dapat memperjelas suatu masalah,
dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
Ø Murah harganya dan mudah didapat
serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
·
sketsa: gambar
sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan
sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas
pesan.
·
diagram / skema: gambar
sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari
obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan
dari sel samapai organisme.
·
bagan / chart :
menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa.
Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian.
Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram,
kartun, atau lambang verbal.
Ciri-ciri bagan sebagai media yang
baik adalah:
Ø Dapat dimengerti oleh pembaca.
Ø Sederhana dan lugas tidak rumit atau
berbelit-belit.
Ø Diganti pada waktu-waktu tertentu
agar selain tetap mengikuti perkembangan jaman juga tidak kehilangan daya
tarik.
·
grafik: gambar
sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu
yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
v Kelebihan
media grafis, antara lain sebagai berikut :
Ø Dapat mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
Ø Dapat dilengkapi dengan warna- warna
sehingga lebih menarik perhatian siswa.
Ø Pembuatannya mudah dan harganya
murah.
v Kelemahan
media grafis, antara lain sebagai berikut :
Ø Membutuhkan keterampilan khusus
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
Ø Penyajian pesan hanya berupa unsur
visual.
3. Media model adalah
media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pendidikan untuk anak
usia dini, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek
yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek
yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit
untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya.
Jenis-jenis media model diantaranya:
·
model padat (solid model)
·
model penampang (cutaway model)
·
model susun (build-up model)
·
model kerja (working model)
·
mock-up dan diorama.
4. Media realia merupakan
alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman
langsung (direct experience) kepada anak. Realia ini merupakan model dan
objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dsb.
b.
Media visual yang dapat
diproyeksikan
1.
Transparansi
OHP
merupakan alat bantu
mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa,
guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa).
Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy /
OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).Teknik pembuatan media
transparansi, yaitu:Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentuMembuat
sendiri secara manual
2.
Film
bingkai / slide
adalah film transparan
yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket
berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai
hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan
lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih
mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Media Slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan Proyektor Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton/ plastik.
Media Slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan Proyektor Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton/ plastik.
Kelebihan Media Slide, antara lain :
Ø
Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada
pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
Ø
Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar
yang konkrit.
Ø
Program slide mudah di revisi sesuai dengan kebutuhan, karena
filmnya terpisah- pisah.
Ø
Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide, antara lain :
Ø
Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
Ø
Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program
yang dibuatnya cukup panjang.
Ø
Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
Ø
Hanya dapat menyajikan gambar yang diam ( geraknya terbatas
walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
3.
Pemilihan media
visual
Untuk
mempermudah penyampaian materi kepada peserta didik perlu dipilih media yang
tepat. Ketepatan dalam pemilihan media visual menyebabkan proses pembelajaran
menjadi lancar dan materi yang disampaikan dipahami peserta didik. Misalnya
Guru pendidikan jasmani dapat memanfaatkan media visual yang umum dipergunakan seperti
gambar atau foto atau VCD. Kedua jenis media visual ini mempunyai beberapa
kelebihan yaitu, mudah dibuat dan digunakan, praktis, sederhana, dan relatit
murah.
Beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih media visual.
Diantaranya. media visual yang dipilih sesuai dengan kurikulum, tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan
peserta didik, praktis dan sederhana, bersifat fleksibel, multiguna, tahan
lama, ekonomis, dan mudah digunakan oleh guru.
4.
Penggunaan
media visual
Azhar Arsyad (2005:92-93) memberikan gambaran mengenai
beberapa konsep penggunaan media visual efektif yaitu:
Ø bentuk media visual dibuat yang
sesederhana mung kin agar mudah dipahami
Ø penggunaan media visual untuk
menjelaskan informasi yang terdapat teks
Ø berikan pengulangan sajian visual
dan libatkan peserta didik di dalamnya gambar untuk membedakan dua konsep
yang berbeda
Ø keterangan gambar harus dicantumkan
secara garis besar, dan penggunaan wama harus realistik.
Pertimbangan-pertimbangan
mulai dari fungsi ekonomis, kepraktisan, dan manfaat yang diperoleh dari
penggunaan media visual dijadikan pertimbangan bagi seorang guru pendidikan
jasmani terutama untuk memudahkan dalam fungsi utamanya sebagi seorang pendidik
dan pengajar.
Pengoptimalan
media visual memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih
memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta
didik. Jika dilihat lebih lanjut sebenamya media visual ini sudah tidak asing
lagi bagi para guru pendidikan jasmani. Sebab, sejak di bangku kuliah mereka
sudah diberikan pengetahuan dan keterampilan dasar pemanfaatan media
pembelajaran sehingga, dalam situasi mengajar yang sesungguhnya guru tinggal
mengembangkan atau menciptakan media-media visual baru yang lebih kreatif dan
inovatif.
5.
keuntungan
menggunakan media visual
1.
Menarik
Beberapa penelitian membuktikan
bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual),
terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik
dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
Salah satu keuntungan penggunaan
media pembelajaran visual adalah, bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin,
agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau
proyeksi, media tersebut dapat dibuat dengan menambahkan animasi yang eye
catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan untuk
Media yang berupa model, dapat diwarnai dan dibentuk semirip mungkin dengan
yang asli sehingga mudah diingat.
2.
Lebih mudah diingat
Seperti yang telah dibahas diatas,
bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah diingat oleh para
peserta didik. Apabila dibandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa
text book, para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya.
3. Variatif
Karena jenisnya yang beragam,
pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta
didiknya.
Misalnya saja, dalam pelajaran
matematika saat membahas tentang subbab bangun ruang, guru dapat menggunakan
semua media pembelajaran, mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil
gambar pendidik sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang
yang berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak tentang
bangun ruang.
4. Dapat melibatkan anak untuk
menggunakannya
Maksudnya disini, apabila media
pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para
peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga.
Misalnya, saat mempelajari anatomi
tubuh dalam pelajaran biologi, peserta didik dapat diminta maju kedepan,
melihat model anatomi lebih dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian
yang diminta oleh pendidiknya.
6.
kerugian
menggunakan media visual
1. Sulit dibawa bawa
Beberapa media pembelajaran visual
yang memiliki ukuran besarcukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu
pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu
membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan utnuk selalu
dibawa-bawa
2. Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajarn visual yang
diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila
terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak
digunakan dengan hati-hati.
3. Apabila dipakai oleh murid-murid,
kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media
pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari
keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak
orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.
7.
Unsur-unsur dan
prinsip penggunaan media visual
Media visual
adalah media yang melibatkan inderal penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang
dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan
verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan; dan
pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
nonverbal-visual. Posisi simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti
bahasa verbal, maka ia bisa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah
yang kemudian menjadi software-nya media visual.
Secara garis besar
unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna,
dan tekstur (Azhar Arsyad, 1997:109-110).
- Garis adalah kumpulan dari titik-titik.
Dengan demikian terdapat banyak jenis garis, di antaranya adalah:
- Bentuk adalah sebuah bentuk konsep simbol
yang dibangun atas garis-garis atau gabungan garis dengan konsep-konsep
lainnya. Seperti contoh di bawah ini: Hubungan garis-garis yang tampak pada
gambar tersebut tampak menjadi sebuah bentuk, yakni “buah apel”.
- Warna digunakan untuk memberi kesan
pemisahan atau penekanan, juga untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat
mempertinggi tingkat realisme dan menciptakan respon emosional tertentu.
- Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan
kasar dan halus, juga untuk memberikan penekanan seperti halnya warna.
Simbol pesan visual untuk
pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan
penekanan (Azhar Arsyad, 1997:105-108).
- Kesederhanaan. Secara umum ia mengacu
kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang
lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi ke
dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Demikian pula teks yang
menyertai bahan visual harus dibatasi (misalnya 15 sampai dengan 20 kata).
Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah
terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan
visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi pada dan mudah dimengerti.
- Penekanan. Meskipun penyajian visual
dirancang sesederhana mungkin, sering kali konsep yang ingin disajikan
memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang kan menjadi pusat perhatian
siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang
penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
- Keterpaduan. Ia mengacu kepada hubungan
yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi
secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai
suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang
dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang
dikandungnya.
8. Fungsi media visual
Levie &
Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran:
a. Fungsi atensi
media visual
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
teks materi pelajaran.
b. Fungsi afektif
media visual
dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c. Fungsi kognitif
media visual terlihat
dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris
media pembelajaran
terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
9. Pengembangan Media Visual
Visualisasi
pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa
dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi,
sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart,
dan gabungan dari dua bentuk atau
lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui
gambar yang hampir menyamai kenyataan dari
sesuatu obyek atau sesuatu.
Smaldino
(2007:60) menjelaskan bahwa dalam membuat media visual kita harus memperhatikan
elemen-elemen visual seperti arrangement (penyusunan), balance
(keseimbangan), color (warna), legability (keterbacaan), dan appeal
(daya tarik) sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar