Minggu, 13 Desember 2015

MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI




MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

1.      Pengertian media visual
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.
Tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal memungkinkan para siswa lebih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan dalam proses pengajaran. Hal ini disebabkan bahwa visualisasi mencoba menggambarkan hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai keadaan yang sebenarnya atau realisme. (Nana Sudjana, 2002:8)
Media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (gambar) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran. Pendidikan melalui media visual adalah metode atau cara untuk memperoleh pengertian yang lebih baik daripada sesuatu yang hanya didengar atau dibacanya.
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Masing-masing media baik yang bergerak maupun yang tak bergerak dilihat penggunaannya tak lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung pada situasi dan kondisi pengoperasiannya.



2.      Macam-macam media visual
a.       Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas:
1.      Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu berupa sekumpulan
2.      Media grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur yang terdapat dalam media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang). Bila Anda akan menggunakan media grafis ini Anda harus memahami dan mengerti arti simbol simbolnya, sehingga media ini akan lebih efektif untuk menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini yaitu sederhana, dapat menarik perhatian, murah dan mudah disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis ini diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
v  Jenis-jenis media grafis adalah:
·         gambar / foto: paling umum digunakan
Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah:
Ø  Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit.
Ø  Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Ø  Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Ø  Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
Ø  Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
·         sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
·         diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
·         bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik adalah:
Ø  Dapat dimengerti oleh pembaca.
Ø  Sederhana dan lugas tidak rumit atau berbelit-belit.
Ø  Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan jaman juga tidak kehilangan daya tarik.
·         grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
v  Kelebihan media grafis, antara lain sebagai berikut :
Ø  Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
Ø  Dapat dilengkapi dengan warna- warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
Ø  Pembuatannya mudah dan harganya murah.

v  Kelemahan media grafis, antara lain sebagai berikut :
Ø  Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
Ø  Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

3.      Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya.
 Jenis-jenis media model diantaranya:
·         model padat (solid model)
·          model penampang (cutaway model)
·         model susun (build-up model)
·         model kerja (working model)
·         mock-up dan diorama.
4.      Media realia merupakan alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada anak. Realia ini merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dsb.

b.      Media visual yang dapat diproyeksikan
1.      Transparansi OHP
merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentuMembuat sendiri secara manual
2.      Film bingkai / slide
adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Media Slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan Proyektor Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton/ plastik.
Kelebihan Media Slide, antara lain :
Ø  Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
Ø  Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang konkrit.
Ø  Program slide mudah di revisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah- pisah.
Ø  Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide, antara lain :
Ø  Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
Ø  Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
Ø  Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
Ø  Hanya dapat menyajikan gambar yang diam ( geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
3.      Pemilihan media visual
Untuk mempermudah penyampaian materi kepada peserta didik perlu dipilih media yang tepat. Ketepatan dalam pemilihan media visual menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disampaikan dipahami peserta didik. Misalnya Guru pendidikan jasmani dapat memanfaatkan media visual yang umum dipergunakan seperti gambar atau foto atau VCD. Kedua jenis media visual ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu, mudah dibuat dan digunakan, praktis, sederhana, dan relatit murah.
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih media visual. Diantaranya. media visual yang dipilih sesuai dengan kurikulum, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik, praktis dan sederhana, bersifat fleksibel, multiguna, tahan lama, ekonomis, dan mudah digunakan oleh guru.
4.      Penggunaan media visual
Azhar Arsyad (2005:92-93) memberikan gambaran mengenai beberapa konsep penggunaan media visual efektif yaitu:
Ø  bentuk media visual dibuat yang sesederhana mung kin agar mudah dipahami
Ø  penggunaan media visual untuk menjelaskan informasi yang terdapat teks
Ø  berikan pengulangan sajian visual dan libatkan peserta didik di dalamnya gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda
Ø  keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar, dan penggunaan wama harus realistik.
Pertimbangan-pertimbangan mulai dari fungsi ekonomis, kepraktisan, dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan media visual dijadikan pertimbangan bagi seorang guru pendidikan jasmani terutama untuk memudahkan dalam fungsi utamanya sebagi seorang pendidik dan pengajar.
Pengoptimalan media visual memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik. Jika dilihat lebih lanjut sebenamya media visual ini sudah tidak asing lagi bagi para guru pendidikan jasmani. Sebab, sejak di bangku kuliah mereka sudah diberikan pengetahuan dan keterampilan dasar pemanfaatan media pembelajaran sehingga, dalam situasi mengajar yang sesungguhnya guru tinggal mengembangkan atau menciptakan media-media visual baru yang lebih kreatif dan inovatif.

5.      keuntungan menggunakan media visual
1.      Menarik
            Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
            Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah, bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau proyeksi, media tersebut dapat dibuat dengan menambahkan animasi yang eye catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan untuk Media yang berupa model, dapat diwarnai dan dibentuk semirip mungkin dengan yang asli sehingga mudah diingat.
2.      Lebih mudah diingat
            Seperti yang telah dibahas diatas, bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik. Apabila dibandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa text book, para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya.
3.      Variatif
            Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
            Misalnya saja, dalam pelajaran matematika saat membahas tentang subbab bangun ruang, guru dapat menggunakan semua media pembelajaran, mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil gambar pendidik sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang yang berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak tentang bangun ruang.

4.      Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
            Maksudnya disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga.
Misalnya, saat mempelajari anatomi tubuh dalam pelajaran biologi, peserta didik dapat diminta maju kedepan, melihat model anatomi lebih dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian yang diminta oleh pendidiknya.

6.      kerugian menggunakan media visual

1.      Sulit dibawa bawa
            Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besarcukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa

2.      Membutuhkan listrik
            Untuk media pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.

3.      Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
            Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.
7.      Unsur-unsur dan prinsip penggunaan media visual
            Media visual adalah media yang melibatkan inderal penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan; dan pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual. Posisi simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka ia bisa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah yang kemudian menjadi software-nya media visual.
            Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna, dan tekstur (Azhar Arsyad, 1997:109-110).
- Garis adalah kumpulan dari titik-titik. Dengan demikian terdapat banyak jenis garis, di antaranya adalah:
- Bentuk adalah sebuah bentuk konsep simbol yang dibangun atas garis-garis atau gabungan garis dengan konsep-konsep lainnya. Seperti contoh di bawah ini: Hubungan garis-garis yang tampak pada gambar tersebut tampak menjadi sebuah bentuk, yakni “buah apel”.
- Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, juga untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi tingkat realisme dan menciptakan respon emosional tertentu.
- Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk memberikan penekanan seperti halnya warna.
            Simbol pesan visual untuk pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan (Azhar Arsyad, 1997:105-108).
- Kesederhanaan. Secara umum ia mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi (misalnya 15 sampai dengan 20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi pada dan mudah dimengerti.
- Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, sering kali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang kan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
- Keterpaduan. Ia mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

            8. Fungsi media visual
Levie & Lentz  (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran:
a.      Fungsi  atensi 
media  visual  merupakan  inti,  yaitu  menarik  dan mengarahkan  perhatian  siswa  untuk  berkonsentrasi  kepada  isi  pelajaran  yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau teks materi pelajaran.
b.      Fungsi  afektif
media  visual  dapat  terlihat  dari  tingkat  kenikmatan  siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah  emosi  dan  sikap  siswa, misalnya  informasi  yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c.       Fungsi  kognitif
media visual  terlihat dari  temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan  bahwa  lambang  visual  atau  gambar  memperlancar pencapaian untuk  memahami  dan mengingat  informasi  atau  pesan  yang  terkandung  dalam gambar.
d.      Fungsi  kompensatoris 
media  pembelajaran  terlihat  dari  hasil  penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami  teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 

9.      Pengembangan Media Visual
Visualisasi pesan,  informasi, atau konsep yang  ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti  foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar  garis,  grafik,  bagan,  chart,  dan  gabungan  dari  dua  bentuk  atau lebih.  Foto  menghadirkan  ilustrasi  melalui  gambar  yang  hampir  menyamai kenyataan  dari  sesuatu  obyek  atau  sesuatu.
Smaldino (2007:60) menjelaskan bahwa dalam membuat media visual kita harus memperhatikan elemen-elemen visual seperti arrangement (penyusunan), balance (keseimbangan), color (warna), legability (keterbacaan), dan appeal (daya tarik) sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik.


SUMBER :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar